JAKARTA – Pemerintah Indonesia secara resmi menjelaskan di balik pembentukan dua badan baru, yaitu Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa dan Badan Industri Mineral. Pembentukan dua entitas ini, menurut Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, didasarkan pada kebutuhan mendesak yang telah teridentifikasi sejak lama.
Baca Juga : Komedi dan Kekonyolan di Balik Layar Film Baru Rigen, ‘Kang Solah X Nenek Gayung’
Mencegah Bencana di Pantai Utara Jawa dengan Giant Sea Wall
Prasetyo Hadi mengungkapkan bahwa pembentukan Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa didorong oleh masalah penurunan muka tanah yang terus terjadi di wilayah pesisir. Masalah ini, yang sudah menjadi perhatian sejak tahun 1990-an, menyebabkan wilayah tersebut rentan terhadap bencana banjir rob.
“Berdasarkan data, hampir 20 juta warga tinggal di pesisir pantai utara. Ini harus ada penanganan yang serius,” kata Prasetyo di Istana Kepresidenan, Senin (25/8/2025).
Badan ini akan bertugas mengelola pembangunan proyek raksasa, Giant Sea Wall atau Tanggul Pantai Utara Jawa, yang diharapkan dapat mengatasi masalah penurunan muka tanah dan banjir rob secara permanen. Penunjukan dua Wakil Kepala, yaitu Darwin Trisna Djajawinata dan Suhajar Diantoro, juga dijelaskan. Darwin akan mewakili unsur investasi dari PT Danantara, sementara Suhajar akan mewakili unsur pemerintah dari Kementerian Dalam Negeri. Hal ini dikarenakan proyek ini melibatkan perencanaan, pembangunan, dan pendanaan yang kompleks di lima provinsi di Pulau Jawa.
Optimalisasi Sumber Daya Mineral Strategis
Selain itu, dibentuk pula Badan Industri Mineral untuk mengoptimalkan potensi sumber daya mineral strategis yang melimpah di Indonesia. Menurut Prasetyo, badan ini akan bertugas melindungi mineral strategis, mengidentifikasi seluruh cadangan yang ada, dan melakukan riset untuk mengolah mineral secara lebih optimal.
Uniknya, Kepala Badan Industri Mineral akan dijabat langsung oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti), Brian Yuliarto. Penunjukan ini bukan tanpa alasan. Prasetyo menjelaskan bahwa kolaborasi dengan lembaga riset dan perguruan tinggi sangat penting dalam tugas badan ini.
“Posisi beliau sebagai Mendikti justru menjadi pertimbangan kunci. Supaya nanti saat bekerja sama dengan lembaga-lembaga riset dan perguruan tinggi, itu akan mempermudah kerja badan ini,” jelasnya.
Kedua badan ini akan berdiri secara independen dan tidak berada di bawah kementerian mana pun, menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan fokus dan efektivitas kerja masing-masing.
Pelantikan Pejabat Kunci
Presiden Prabowo Subianto telah melantik para pejabat yang akan memimpin kedua badan baru tersebut. Selain Mendikti Brian Yuliarto sebagai Kepala Badan Industri Mineral, Prabowo juga melantik Laksamana Madya TNI (Purn.) Didit Herdiawan Ashaf sebagai Kepala Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa.
Keputusan ini menggarisbawahi upaya serius pemerintah dalam menanggulangi masalah lingkungan dan mengoptimalkan potensi ekonomi nasional demi pembangunan berkelanjutan.