Puluhan warga Gaza tewas akibat serangan Israel yang menghantam area tempat mereka menunggu bantuan kemanusiaan. Serangan ini menambah panjangnya daftar korban jiwa di tengah krisis kemanusiaan yang terus memburuk di wilayah tersebut. Laporan awal menyebutkan bahwa militer Israel menyerang lokasi berkumpulnya warga sipil yang sedang mengantre pasokan penting. Aksi ini memicu kecaman internasional dan berbagai tuntutan untuk penyelidikan mendalam. Peristiwa ini kembali menegaskan bahwa warga Gaza menghadapi risiko ekstrem, bahkan saat mereka berusaha memenuhi kebutuhan dasar untuk bertahan hidup.
Sedikitnya 60 orang tewas akibat serangkaian serangan militer Israel di berbagai wilayah Jalur Gaza sepanjang Jumat (20/6). Lebih dari separuh korban jiwa ini, tepatnya 31 orang, adalah warga sipil yang tengah menanti bantuan kemanusiaan.
Baca Juga :72 Warga Gaza Tewas Ditembak Israel, Beberapa di Dekat Pusat Bantuan
Tragedi Kemanusiaan di Gaza: Serangan Israel Tewaskan Puluhan Warga yang Menanti Bantuan
Juru bicara Badan Pertahanan Sipil Gaza, Mahmud Bassal, melaporkan pada Sabtu (21/6/2025) bahwa lima warga Gaza tewas saat mengantre bantuan di wilayah selatan Jalur Gaza. Selain itu, serangan di area dekat pusat distribusi bantuan, yang terletak di koridor Netzarim dan berada di bawah kendali Israel, menewaskan 26 orang. Setiap hari, ribuan warga berkumpul di lokasi tersebut dengan harapan mendapatkan jatah makanan, di tengah ancaman kelaparan akibat konflik yang telah berlangsung lebih dari 20 bulan.
Militer Israel menyatakan, saat kerumunan tersebut terus bergerak maju, “sebuah pesawat menyerang dan melenyapkan para tersangka untuk menghilangkan ancaman.”
Insiden serupa terus terjadi secara berkala di wilayah tersebut sejak akhir Mei, setelah Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) membentuk pusat distribusi bantuan. Amerika Serikat dan Israel mendukung dan mendirikan organisasi ini, setelah Israel melonggarkan blokade bantuan selama dua bulan.. Namun, GHF menyalurkan bantuan dalam kondisi kacau. Badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan berbagai kelompok bantuan lainnya menolak bekerja sama dengan Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF). Penolakan ini muncul karena mereka menilai GHF sengaja dibentuk untuk mendukung kepentingan militer Israel, bukan untuk tujuan kemanusiaan murni.
Bagaimana Anda ingin mengembangkan narasi ini lebih lanjut? Apakah ada aspek lain yang ingin Anda fokuskan, seperti respons internasional atau dampak pada penyaluran bantuan?
Baca Selengkapnya: Seberapa Irit Chery Tiggo 8 CSH dari Jakarta ke Bandung? Ini Hasil Uji Nyatanya!