Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan kunjungan langsung ke wilayah yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan penanganan darurat berjalan efektif dan mengidentifikasi kendala utama di lapangan. Presiden menyoroti terputusnya akses transportasi sebagai tantangan terbesar dalam upaya respons bencana.
Baca Juga : Skandal Tuduhan Kekerasan Seksual Mantan CEO Google Eric Schmidt: Pengusaha Michelle Ritter Ajukan Gugatan
“Kami menyadari bahwa banyak jalur transportasi masih terputus. Ini menjadi kesulitan utama dalam penanganan bencana di lokasi. Oleh karena itu, kita akan segera melakukan segala upaya yang diperlukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami masyarakat,” tegas Presiden Prabowo Subianto di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, pada hari Senin (1/12/2025).
Penanganan Logistik dan Distribusi BBM
Salah satu kesulitan krusial yang diidentifikasi Presiden di lokasi bencana adalah masalah pasokan dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terhambat. Presiden menjamin bahwa Pemerintah Pusat telah menggerakkan seluruh sumber daya untuk menjamin ketersediaan logistik dan energi.
“Mengenai masalah BBM, tadi kita telah memastikan kapal besar sudah dapat merapat di Sibolga. Selain itu, pesawat Hercules terus kita kerahkan. Pesawat ini akan beroperasi setiap hari untuk mendistribusikan bantuan ke beberapa titik yang memungkinkan untuk pendaratan,” jelasnya, merujuk pada upaya percepatan mobilisasi bantuan ke daerah terpencil.
Presiden menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang terlibat aktif dalam penanganan bencana ini. Ia menekankan pentingnya kerja sama lintas instansi sebagai kunci kekuatan dalam menghadapi krisis.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada semua instansi—TNI, Polri, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)—yang telah bekerja dengan sangat baik. Kita harus menghadapi musibah ini dengan ketabahan dan solidaritas yang kuat. Dengan kekompakan ini, kita akan mampu mengatasi tantangan ini. Negara kita sekarang kuat dan mampu mengatasi krisis seperti ini,” ujarnya, menekankan ketahanan nasional dalam menghadapi bencana.
Data Korban Jiwa Terus Bertambah
Sementara upaya penanganan dan evakuasi terus dilakukan di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat, data korban jiwa akibat bencana banjir dan longsor di tiga provinsi tersebut menunjukkan peningkatan. Berdasarkan laporan terakhir pada pagi hari ini, total korban tewas yang tercatat akibat bencana ini telah mencapai 442 orang. Peningkatan angka ini menggarisbawahi skala dahsyat bencana yang terjadi dan urgensi penanganan yang lebih cepat di lapangan. Pemerintah berkomitmen untuk terus fokus pada proses evakuasi, pencarian korban yang hilang, dan penanganan kesehatan bagi korban selamat.

