Jakarta – PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah menuntaskan rangkaian inspeksi menyeluruh menggunakan Kereta Api Inspeksi (KAIS) di lintas utara dan selatan Jawa. Langkah strategis ini dilakukan untuk memastikan kesiapan prasarana, sarana, dan layanan menjelang periode Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), sekaligus menegaskan komitmen KAI terhadap keselamatan penumpang di puncak mobilitas akhir tahun.
Inspeksi di dua lintasan utama Jawa ini dilakukan untuk memastikan peran vital kereta api dalam mendukung kepentingan nasional, menjamin mobilitas masyarakat, dan memperkuat pemerataan ekonomi.
Keterlibatan KNKT dan Fokus pada Mitigasi Risiko
Inspeksi keselamatan Nataru tahun ini turut melibatkan Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono. Kehadiran KNKT dalam rangkaian inspeksi dari Jakarta hingga Ketapang bertujuan meninjau langsung kondisi lapangan dan memastikan bahwa rekomendasi keselamatan yang pernah dikeluarkan telah dijalankan dengan baik oleh KAI.
“Kami lihat bahwa apa yang menjadi konsen KNKT, terutama hal-hal yang sesuai dengan rekomendasi kami, apakah sudah dikerjakan atau belum untuk mencegah agar tidak terjadi kecelakaan dengan penyebab yang sama,” ujar Soerjanto dalam keterangan tertulis, Kamis (4/12/2025).
Soerjanto secara khusus menekankan pentingnya kesiapsiagaan tinggi KAI dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem yang kerap terjadi pada periode Nataru, terutama di titik-titik rawan di Jawa Timur yang curah hujannya tinggi dan berpotensi memengaruhi kondisi rel, jembatan, dan tebing. Hasil inspeksi menunjukkan bahwa pengawasan berjalan dan mitigasi dapat segera dilakukan.
Rute Strategis yang Diperiksa
Inspeksi dibagi menjadi dua jalur utama yang merupakan tulang punggung mobilitas nasional:
- Lintas Utara: Dimulai dari Gambir, melewati Cikampek, Cirebon, Tegal, Semarang Tawang, Cepu, Surabaya Pasar Turi dan Surabaya Gubeng, hingga dilanjutkan ke Bangil, Jember, Kalisetail, dan berakhir di Ketapang. Jalur ini merupakan penghubung utama pusat pertumbuhan ekonomi dan jalur distribusi logistik antar kota besar.
- Lintas Selatan: Dimulai dari Bandung, melalui Warungbandrek, Cipeundeuy, Karangpucung, Banjar, Gandrungmangun, Kroya, Purwokerto, Kutoarjo, Yogyakarta, hingga Solo Balapan. Rangkaian berlanjut ke Walikukun, Madiun, Tulungagung, Blitar, Wlingi, Malang Kota Lama, Malang, Sengon, sampai Bangil, dan berakhir di Surabaya Gubeng. Lintas selatan dikenal memiliki kontur yang menantang dan membutuhkan perhatian ekstra terhadap keselamatan operasional.
Komitmen KAI: Keselamatan dan Pelayanan Tanpa Kompromi
Wakil Direktur Utama KAI, Dody Budiawan, menegaskan bahwa Nataru adalah fase krusial untuk menjaga keselamatan dan keandalan layanan. Ia menyampaikan apresiasi KNKT atas inisiatif dan komitmen KAI yang ditunjukkan melalui keterlibatan direksi secara langsung di lapangan.
“KAI menunjukkan komitmen yang serius terhadap keselamatan. Direksi turun langsung melihat kondisi jalur dan memutuskan tindak lanjutnya di tempat. Ini adalah praktik baik dalam memastikan sistem keselamatan berjalan,” kata Soerjanto mengapresiasi KAI.
Menanggapi hal tersebut, Dody Budiawan menekankan bahwa:
“Keselamatan adalah prinsip tanpa kompromi. Setiap perjalanan harus dipastikan aman. Selain itu, pelayanan harus maksimal dan seluruh petugas wajib siap siaga. Setiap temuan di lapangan harus ditindaklanjuti saat itu juga. KAI harus menjadi perusahaan yang dapat dipercaya dan diandalkan.”
Ia menambahkan bahwa kesiapan Nataru ini merupakan momentum bagi seluruh insan KAI untuk menunjukkan profesionalisme dan disiplin operasional dalam melayani masyarakat pada periode mobilitas tertinggi sepanjang tahun.

