Pesawat dilarang lintasi Iran
Jakarta – Menyusul meningkatnya konflik antara Israel dan Iran, Pemerintah Indonesia menyiapkan rencana evakuasi untuk sekitar 380 Warga Negara Indonesia (WNI) di Iran. Namun, pemerintah harus mengevakuasi para WNI melalui jalur darat karena pesawat tidak dapat melintasi wilayah udara Iran.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Sugiono, menyatakan bahwa rencana evakuasi ini sudah matang. “Pesawat tidak bisa ke sana. Satu-satunya jalur darat,” ujar Sugiono dari St. Petersburg, Rusia, pada Rabu (18/6).
Baca Juga : Puluhan Warga Gaza Tewas dalam Serangan Israel, Banyak saat Menunggu Bantuan
Pemerintah Indonesia menilai situasi di Iran semakin tidak kondusif dengan meningkatnya intensitas serangan yang tidak hanya menyasar target militer, tetapi juga sasaran sipil.
Peningkatan Status Siaga dan Koordinasi Lintas Batas
Sebagai langkah antisipasi, Kementerian Luar Negeri telah memerintahkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran untuk melakukan asesmen terhadap rencana evakuasi dan menjalankan langkah-langkah kontingensi. KBRI Teheran telah meningkatkan status kesiagaan dari Siaga 2 menjadi Siaga 1.
Sugiono menjelaskan, pemerintah sudah menghubungi negara-negara tetangga Iran. Pemerintah telah meminta negara-negara tetangga untuk membuka akses lintas perbatasan jika harus mengevakuasi WNI. Ia menegaskan bahwa pemerintah telah meminta negara-negara tersebut memberikan kemudahan bagi warga negara Indonesia yang melintasi perbatasan, mengingat situasi yang semakin tidak menguntungkan.
Pesawat dilarang lintasi Iran
Kemlu RI juga terus menjalin komunikasi intensif dengan seluruh WNI di Iran. Ini untuk memastikan mereka tetap terhubung dengan KBRI. Ini juga memungkinkan KBRI merespons segera apabila proses evakuasi sewaktu-waktu berjalan.
Pemerintah akan mengevakuasi 380 WNI yang berasal dari berbagai latar belakang. Ini mulai dari pelajar, pekerja migran, hingga profesional yang sedang bertugas di Iran.Kemlu telah melakukan pendataan dan komunikasi intensif dengan mereka untuk menyampaikan informasi terbaru dan mempersiapkan segala kebutuhan logistik evakuasi.
Evakuasi ini menjadi bukti keseriusan Pemerintah Indonesia dalam melindungi warganya di luar negeri, terutama dalam situasi krisis. Pemerintah juga mengimbau WNI di wilayah konflik agar selalu memantau informasi resmi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) setempat. Pihak berwenang mengarahkan mereka untuk mengikuti instruksi demi menjaga keselamatan bersama.
Baca Selengkapnya : Honda Serius Kembangkan Teknologi Roket, Berhasil Uji Coba Pendaratan Vertikal