Awal Pekan Penuh Gejolak: Sempat Hijau, IHSG Akhirnya Melemah ke Level 8.240

Awal Pekan Penuh Gejolak: Sempat Hijau, IHSG Akhirnya Melemah ke Level 8.240

Jakarta – Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pembukaan hari ini, Jumat (10/10/2025), langsung diwarnai fluktuasi tajam. Sempat menarik napas lega di zona hijau sesaat setelah dibuka, tekanan jual yang masif mendorong IHSG kembali terjerumus ke zona merah dengan level penutupan sementara di 8.240,26

Baca Juga : Fenomena “Slot Gacor”: Antara Tren Digital dan Tantangan Hukum di Indonesia

Dikutip dari data RTI pada pukul 09.05 WIB, IHSG tercatat turun tipis 10,67 poin atau 0,13% dari penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Detik-Detik Pergerakan Sesi Pagi


Pergerakan IHSG pagi ini menunjukkan sentimen pasar yang masih terombang-ambing antara aksi ambil untung (profit taking) dan optimisme jangka pendek.

  • Indikator Nilai
  • Level Pembukaan 8.259,07
  • Level Tertinggi 8.259,34 (Dicapai di menit-menit awal perdagangan)
  • Level Terendah 8.209,44 (Menunjukkan adanya tekanan jual signifikan)
  • Posisi Saat Ini 8.240,26
  • Volume transaksi tercatat cukup aktif di awal sesi, mencapai 2,25 miliar saham dengan nilai transaksi (turnover) sebesar Rp 1,76 triliun. Frekuensi transaksi yang tinggi, mencapai 184.920 kali, menandakan bahwa investor aktif melakukan transaksi jual beli meskipun indeks bergerak melemah.

Dari total saham yang diperdagangkan, terpantau 258 saham berhasil menguat, sementara 195 saham melemah, dan 174 saham stagnan. Dominasi saham yang menguat ini menunjukkan bahwa tekanan pelemahan IHSG cenderung disebabkan oleh turunnya harga saham berkapitalisasi besar (big cap) atau saham blue chip yang memiliki bobot besar di indeks.

Kontras dengan Kinerja Jangka Panjang yang Cemerlang


Meskipun IHSG pagi ini terkoreksi tipis, perlu dicatat bahwa kinerja indeks dalam jangka waktu yang lebih panjang tetap menunjukkan tren penguatan yang impresif. Koreksi ini dapat dilihat sebagai kesehatan pasar setelah reli panjang.

Dalam periode terakhir, IHSG membukukan peningkatan signifikan:

  • Penguatan Sepekan: Naik 1,50%
  • Penguatan Sebulan Terakhir: Melonjak 4,92%
  • Penguatan Tiga Bulanan Terakhir: Meroket 18,67%

Kinerja jangka panjang yang kuat ini mengindikasikan bahwa investor asing dan domestik masih memiliki keyakinan yang besar terhadap fundamental ekonomi Indonesia. Pelemahan pagi ini mungkin hanya bersifat teknikal atau dipicu sentimen global yang sementara.

Prospek dan Analisis
Pelemahan tipis di awal sesi ini kemungkinan besar merupakan koreksi wajar setelah pencapaian level psikologis di atas 8.200. Investor disarankan untuk mencermati sentimen dari bursa regional dan data ekonomi domestik, seperti rilis data inflasi atau keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI), yang dapat memberikan arah pergerakan IHSG untuk sisa hari ini.