Harga Emas Anjlok Signifikan, Toko Emas Cikini Diserbu Investor dan Pembeli

Harga Emas Anjlok Signifikan, Toko Emas Cikini Diserbu Investor dan Pembeli

Jakarta – Pasar perhiasan di Cikini, Jakarta, mengalami lonjakan aktivitas yang signifikan menyusul penurunan drastis harga emas. Harga komoditas logam mulia ini dilaporkan terjun bebas hingga mencapai Rp177.000 per gram.

Fenomena penurunan harga yang cukup tajam dan tergolong langka ini sontak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk melakukan pembelian, terutama untuk tujuan investasi.

Baca Juga : Bareskrim Polri Bongkar Jaringan Narkoba Sumatera Utara, Amankan 47 Kg Ganja

Lonjakan Permintaan di Pasar Cikini

Toko-toko emas yang berlokasi di kawasan Cikini, yang dikenal sebagai salah satu pusat perdagangan emas di Jakarta, langsung diserbu oleh pembeli. Antrean dan kepadatan terlihat di sejumlah toko, menunjukkan tingginya animo masyarakat untuk segera mengakuisisi emas di harga yang lebih rendah.

Penurunan harga yang masif menciptakan momentum ideal bagi para investor ritel maupun pembeli perhiasan untuk menambah koleksi atau portofolio mereka. Emas sering dianggap sebagai aset safe haven yang nilainya cenderung stabil atau meningkat dalam jangka panjang. Oleh karena itu, penurunan harga yang curam dilihat sebagai peluang emas untuk masuk ke pasar.

Potensi dan Alasan di Balik Penurunan Harga

Meskipun artikel asli tidak merinci penyebab penurunan harga sebesar Rp177.000 per gram, dalam konteks pasar komoditas, fluktuasi harga emas biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, seperti:

  • Kekuatan Dolar AS: Menguatnya nilai tukar Dolar AS sering menekan harga emas, karena emas dihargai dalam mata uang tersebut.
  • Kebijakan Moneter: Kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral, khususnya Federal Reserve AS, cenderung membuat instrumen investasi berbasis bunga (seperti obligasi) lebih menarik dibandingkan emas yang tidak memberikan imbal hasil.
  • Sentimen Pasar Global: Perubahan kondisi geopolitik, rilis data ekonomi yang kuat, atau optimisme pasar saham dapat mengalihkan minat investor dari aset aman seperti emas.

Terlepas dari faktor penyebabnya, kesempatan harga rendah ini membuat warga berbondong-bondong berinvestasi dan menunjukkan kesadaran masyarakat akan pentingnya diversifikasi aset melalui logam mulia.