Insiden Pengemudi Ojol Pukul Sopir TransJakarta Berakhir Damai: Prioritas Restorative Justice dan Etika Berkendara

Insiden Pengemudi Ojol Pukul Sopir TransJakarta Berakhir Damai: Prioritas Restorative Justice dan Etika Berkendara

Insiden Ojol TransJakarta Damai – Kasus pemukulan yang melibatkan seorang pengemudi ojek online (ojol) dan sopir TransJakarta di Jalan Raya S. Parman, Palmerah, Jakarta Barat, telah berakhir dengan damai. Pihak kepolisian berhasil memediasi kedua belah pihak hingga mencapai kesepakatan kekeluargaan.

Baca Juga : Megawati Soekarnoputri Hadiri Dialog Peradaban Dunia di China, Usung Pesan Perdamaian

Insiden Ojol TransJakarta Damai Mediasi Polisi dan Kesepakatan Damai

Kapolsek Palmerah Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Eko Adi Setiawan, pada Selasa (9/7/2025) menyatakan bahwa kedua belah pihak telah dipertemukan. “Kami sudah pertemukan terhadap kedua belah pihak. Dan keduanya sepakat untuk menyelesaikan perkara ini secara kekeluargaan,” ujar Kompol Eko.

Korban, JN, yang merupakan sopir TransJakarta, telah sepakat untuk memaafkan pengemudi ojol, NS, yang melakukan pemukulan. Kompol Eko menambahkan bahwa kesepakatan damai ini diwujudkan dengan penandatanganan surat pernyataan. “Kami mengedepankan pendekatan restorative justice. Kedua pihak sudah menandatangani surat pernyataan damai dan sepakat untuk tidak saling menuntut,” jelasnya.

Menyikapi insiden ini, Kompol Eko mengimbau seluruh masyarakat, khususnya para pengguna jalan, untuk selalu mengedepankan etika dan menahan emosi saat berkendara. Hal ini penting demi menjaga kenyamanan dan keselamatan bersama di jalan raya.

Kronologi Singkat Insiden yang Viral

Sebelumnya, video pemukulan sopir TransJakarta oleh pengemudi ojol ini sempat viral di berbagai platform media sosial. Insiden tersebut terjadi di Jalan Raya S. Parman, tepatnya di persimpangan lampu lalu lintas arah Jalan Tomang Raya.

Dalam rekaman video yang beredar pada Senin (7/7/2025), terlihat sopir bus TransJakarta keluar dari kendaraannya dan bergegas menuju pengemudi ojol untuk mencabut kunci sepeda motornya. Aksi tersebut memicu kemarahan pengemudi ojol, yang kemudian melayangkan pukulan berulang kali ke bagian kepala sopir TransJakarta. Beberapa pengemudi ojol lain dan masyarakat di lokasi kejadian segera berinisiatif melerai perkelahian tersebut.

Berdasarkan keterangan yang menyertai video viral, kejadian bermula saat lampu merah. Banyak pemotor yang meneduh di bawah jembatan atau kanopi karena terik matahari, hingga menutupi sebagian badan jalan dan menyebabkan kemacetan. Sopir TransJakarta kemudian membunyikan klakson panjang, berharap para pemotor tidak menghalangi jalan.

Kepala Departemen Humas & CSR TransJakarta, Ayu Wardhani, mengonfirmasi bahwa insiden pemukulan ini terjadi pada Jumat (4/7/2025). Sopir Bus SAF – 055 dengan rute 10H (Tanjung Priok-Bundaran Senayan) menjadi korban pemukulan oleh oknum ojol. “Berdasarkan pengamatan CCTV, driver ojol melakukan pemukulan karena merasa diklakson oleh pramudi,” terang Ayu.

Penyelesaian damai ini diharapkan menjadi pelajaran bagi seluruh pengguna jalan untuk selalu menjaga ketertiban dan mengedepankan toleransi demi terciptanya lalu lintas yang aman dan nyaman.