Resmi: The Fed Kembali Pangkas Suku Bunga Acuan 25 bps di Tengah Perpecahan Internal yang Jarang Terjadi

Resmi: The Fed Kembali Pangkas Suku Bunga Acuan 25 bps di Tengah Perpecahan Internal yang Jarang Terjadi

Washington D.C. – Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dari bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed), telah memutuskan untuk kembali menurunkan suku bunga acuan sebesar seperempat poin, atau 25 basis poin (bps). Keputusan ini menempatkan suku bunga dana federal dalam rentang target baru, yakni 3,50 hingga 3,75 persen.

Baca Juga : WAMI Distribusikan Royalti Rp 36,9 Miliar Periode Ketiga 2025: Proses Tersendat Transisi Regulasi Baru

Keputusan yang diambil pada Kamis (11/12/2025) ini, meskipun telah diprediksi oleh mayoritas analis, diwarnai oleh perdebatan internal yang alot. Dilaporkan oleh CNBC, terdapat tiga anggota The Fed yang menyuarakan ketidaksetujuan terhadap pemangkasan suku bunga ini. Tingkat perbedaan pendapat yang signifikan dalam pengambilan keputusan kebijakan moneter ini merupakan yang pertama kali terjadi sejak September 2019.

Dualisme Pandangan di Internal The Fed

Perpecahan di antara anggota FOMC mencerminkan dualisme fokus dalam menghadapi kondisi ekonomi AS saat ini:

  • Kubu Hawkish (Mendukung Kenaikan Suku Bunga): Kelompok ini menunjukkan kekhawatiran yang lebih besar terhadap risiko inflasi yang berkelanjutan. Mereka meyakini bahwa suku bunga harus dipertahankan pada level yang lebih tinggi untuk memastikan target stabilitas harga tercapai sepenuhnya.
  • Kubu Dovish (Mendukung Penurunan Suku Bunga): Kelompok ini berfokus pada pentingnya memberikan dukungan kepada pasar tenaga kerja AS yang menunjukkan tanda-tanda pelemahan. Mereka menilai suku bunga yang lebih rendah diperlukan untuk mendorong aktivitas ekonomi dan investasi.

Sebelum keputusan ini, survei Reuters menunjukkan bahwa 80% ekonom memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga ke kisaran 3,50-3,75%. Namun, perbedaan pendapat di kalangan anggota FOMC diperparah oleh data ekonomi yang belum lengkap, sebagian disebabkan oleh dampak penutupan pemerintahan (government shutdown) terpanjang dalam sejarah AS.

Konteks Pemangkasan Beruntun

Penurunan suku bunga ini merupakan yang kedua kalinya secara beruntun. Sebelumnya, The Fed telah memangkas suku bunga sebesar 25 bps bulan lalu, dari level 3,75-4,00 persen. Langkah pemangkasan ini secara luas diinterpretasikan sebagai upaya proaktif untuk menopang pasar tenaga kerja AS yang mulai kehilangan momentum.

Meskipun keputusan pemangkasan telah ditetapkan, Ketua The Fed, Jerome Powell, sebelumnya telah menegaskan bahwa setiap keputusan kebijakan, termasuk potensi pemangkasan tambahan di masa depan, tidak bersifat final dan akan sangat bergantung pada data ekonomi yang masuk dan perkembangan pasar.

Implikasi dari keputusan ini adalah sinyal The Fed untuk bergerak secara akomodatif guna mendukung pertumbuhan ekonomi domestik, meskipun perpecahan internal menunjukkan bahwa risiko inflasi masih menjadi kekhawatiran yang signifikan di antara pembuat kebijakan.